Ternyata Sangat Mudah

Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.

Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.

Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja sudah berhasil.

Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.
Ibu menjawab: “Mengapa? Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.

Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.
Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.
Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.

Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?
Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi. Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana .

Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.”
Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.”
Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.

Tips Mengendalikan Amarah

Setiap orang pasti merasakan yang namanya marah, entah itu anak kecil ataupun orang dewasa semua pasti pernah marah. Namun tahukah ternyata marah itu banyak sisi negatifnya daripada sisi positifnya. Kali ini saya ingin berbagi 10 tips untuk mengendalikan amarah kita. Inilah tips tersebut :


1. Berwudlu dan Sholat
Berwudhu akan mengurangi panasnya “bara” amarah di dalam hati. Dan, sholat akan membuat pernafasan Anda menjadi lebih pelan dan lebih rileks. Ini sebuah cara ampuh untuk menurunkan tekanan psikologis maupun stress.

2. Lebih Religius
Jika selama ini Anda kurang aktif di pengajian ataupun kegiatan keagamaan lainnya, kenapa tidak segera memulainya lagi? Berada di Komunitas Spiritual, akan membantu diri kita mencapai prospek filosofi yang positif. Dan, ini pada akhirnya akan mengekang segala kesinisan, amarah, dan juga agresi.

3. Seringlah Tertawa
Amarah dan humor memang tidak sama dan tak mungkin dalam satu waktu. Sehingga jika Anda mau tertawa, dan tak ada salahnya Anda menertawakan diri sendiri pada saat suasana mulai tidak mengenakkan hati…maka amarah yang siap keluar bakal mereda, jika Anda bisa menganggap tragedi itu hanyalah sebuah “banyolan” belaka.

4. Mendengarkan
Cobalah untuk menutup mulut, diam…mendengarkan. Sudah banyak bukti, bahwa diam sanggup meredam amarah, saat bersitegang dengan lawan bicara. Setelah itu, saat Anda berbicara, maka nada bicara Anda akan terdengar lebih bijak. Ini bisa membuat orang lain belajar kepada Anda.

5. Tingkatkan Empati
Lihatlah situasinya menurut sudut pandang orang lain. Ini akan membuat Anda menemukan kecakapan baru, bahwa Anda bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Maka, orang lain akan lebih menghargai Anda.

6. Memaafkan
Betapa pun Anda pernah luka di “hati” yang dalam membekas, cobalah untuk memaafkan…meskipun menurut Anda hal itu tidak mungkin untuk dimaafkan. Cobalah melepaskan amarah dengan memaafkannya. Percayalah, Anda akan merasakan “pelepasan beban” yang membuat hidup jauh lebih ringan untuk dijalani.

Cara Meningkatkan Percaya Diri Dalam Presentasi

Bagi sebagian orang presentasi adalah hal yang sangat sulit sekali dilakukan. Hal itu terjadi karena mereka belum terbiasa melakukan presentasi didepan umum. Berbeda dengan orang yang sudah sering melakukan presentasi didepan umum, biasanya mereka akan dengan mudah mengemukakan sesuatu dengan mudah. 

Nah... kali ini aku akan berbagi bagaimana agar kita dapat melakukan presentasi dengan mudah dan terutama kita tidak tidak grogi dan gemetar di depan umum alias tidak percaya diri.

Sebetulnya caranya sangat mudah sekali diterapkan. “Bagaimana cara meningkatkan percaya diri dalam berbicara pada orang banyak?” Ada tiga dasar dalam meningkatkan percaya diri. Kebanyakan mahasiswa atau pelajar sering susah berbicara didepan teman sekelas anda dalam menyampaikan sebuah materi atau pendapat anda. Mungkin anda beruntung bisa menemukan artikel ini. Saya akan sampaikan 3 pondasi atau pilar dalam memingkatkan Percaya Diri.

Contoh kasus yang digunakan adalah waktu anda mempresentasikan suatu materi kepada teman teman anda. Anda ragu dengan penampilan anda. Berikut tiga pilar tersebut :

  1. Kuasai Materi
  2. Pertama dan awal anda sebelum mempresentasikan materi anda. Anda diharuskan siap dengan segala seluk beluk materi yang akan anda presentasikan. Cara ini bisa anda siasati dengan meringkas materai yang anda akan sampaikan dan membatasi materi anda jangan sampai keluar dari jalur yang anda sampaikan. Sediakan materai presentasi yang urut dan runtut. Jadi buat materi anda mempunyai sub sub yang bisa memudahkan anda dalam menguasai materi yang akan anda sampaikan. 
  1. Kuasai Panggung
  2. Kuasai Panggung, pilar kedua ialah dengan  menguasai seluruh panggung. Dalam artian disini anda harus bisa menenmpatkan diri diatas panggung atau didepan kelas. Tempat paling strategis ialah berada ditengah tengah kelas atau panggung. Karena semua perhatian akan terpusat pada anda. Dengan begitu anda sudah dapat mengendalikan alur cerita dari presentasi yang akan anda bawakan.

Jika Harus Sekarang, Kerjakan Sekarang


Ini adalah tulisan yang aku buat karena terkadang aku sendiri pernah merasakan hal ini dan kemudian aku menyadari bahwa hal itu membuatku rugi sendiri. Judul Jika Harus Sekarang, Kerjakan Sekarang ini aku tulis khususnya sebagai pengingat diriku sendiri dan umumnya sebagai pengingat bagi para pembaca sekalian apabila merasakan hal yang sama dengan yang aku lakukan.

Oke, sahabat bahagia semuanya... kali ini aku akan membahas tentang betapa berharganya waktu kita walaupun waktu itu hanyalah sebentar namun kalau kita tidak dapat mempergunakan dengan tepat maka kita akan rugi sendiri dan menyadari ternyata waktu itu sangat berharga dan takkan mungkin terulang kembali.
Mungkin Anda pernah merasakan beberapa hal dibawah ini :

1.       Wah aku ada janji sama temanku jam satu, tapi ini kan masih jam setengah satu kalo gitu aku tak santai dulu aja dah.... (karena terlalu santai akhirnya ketiduran dan tidak jadi menepati janji)

2.       Ini saatnya garap tugas yang dikasih pak guru tadi siang dan harus dikerjakan sekarang, tapi aku lagi males mending lihat tv dulu ah... (padahal besok pagi tugasnya harus dikumpulkan)

3.       Cucianku kok kelihatannya sudah menumpuk ya, waktunya mencuci tapi kan aku masih ada baju lagi di lemari nunggu besok aja deh nyucinya.... (begitu datang besok ditunda lagi)

4.       Sudah adzan maghrib nih, saatnya ke masjid tapi nunggu iqomad dulu di rumah sambil lihat tv ah, kan acaranya lagi asyik sayang kalau ditinggal (akhirnya saat iqomad datang tidak jadi ke masjid malah keasyikan nonton tv)

5.       Dan masih banyak lagi kasus lainnya yang mungkin sahabat bahagia alami.

Hubungan Kebahagiaan dan Syukur Pada Allah

"Akhirnya yang ditunggu-tunggu sudah tiba, hari ini aku akan bersantai bersama keluarga sambil jalan-jalan ke tempat yang sejuk dan menyenangkan". Itulah ekspresi dari sebagian orang yang menjadi pegawai saat hari sabtu dan minggu datang, setelah selama lima hari menjalani aktivitas kerja dengan banyak masalah yang harus diselesaikan.

Bagi kebanyakan orang yang menjadi pegawai saat libur datang adalah saat yang bisa digunakan untuk menyegarkan kembali tubuh dan pikiran dari segala persoalan yang dihadapi selama bekerja. Hal ini termasuk dalam agendaku ketika hari sabtu dan minggu datang. Pada hari itu aku biasanya selalu berusaha untuk tidak memikirkan pekerjaan dan ingin menikmati kebersamaan bersama keluarga tercinta.

Momen liburan sabtu minggu ini bisa kita manfaatkan untuk lebih mendekatkan diri dengan anak-anak dan pasangan kita dirumah. Mungkin selama lima hari bekerja kita tidak bisa sepenuhnya berkumpul dan bersenda gurau dengan keluarga, maka pada hari sabtu dan minggu harus kita gunakan sebaik-baiknya bersama keluarga kita di rumah.

Bagi Anda yang selama ini mempunyai kegiatan yang sangat sibuk bahkan untuk berkumpul dengan keluarga pun rasanya tidak ada waktu, maka Ingatlah... bahwa keluarga Anda dirumah tetap membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari Anda. Walaupun Anda memberi mereka uang yang banyak bahkan bisa dikatakan lebih dari cukup, namun kalau Anda tidak dapat memberikan perhatian yang tulus dan kasih sayang maka semua itu akan percuma saja.

Hal yang sering saya ingat adalah bahwa kebahagiaan tidak selalu dapat diukur dengan uang, bahkan kalau kita mempunyai uang yang tidak akan habis dimakan tujuh turunan tapi kalau kita tidak punya perhatian dan rasa sayang pada keluarga kita maka semuanya akan sia-sia saja.

Saya sering menonton acara di televisi yang menampilkan kisah nyata tentang kehidupan keluarga di desa dengan kondisi yang pas-pasan bahkan untuk makan pun mereka harus bekerja maksimal, tapi mereka bisa merasakan kebahagiaan yang sangat karena masih diberi nikmat sehat oleh Allah sehingga mereka masih bisa bekerja untuk menghidupi keluarganya.

Ini berarti kebahagiaan seseorang tidak dapat diukur dengan materi, namun kadang-kadang ada orang yang ngeyel berarti enak punya harta banyak dan bisa perhatian sama keluarga dong he he he...!. Itulah pilihan dan takdir yang telah ditentukan Allah pada kita. Sebagai manusia kita harus selalu bersyukur dengan apa yang telah Allah berikan pada kita supaya kebahagiaan selalu ada dalam diri kita.

Oke, itulah yang mungkin dapat saya tulis semoga dapat bermanfaat bagi kita semua...!!!

Kisah Malam Pertama Janda Kembang dan Duda

Tiga bulan setelah suaminya meninggal, Enny dijodohkan orang tuanya dengan Yopi, duda kampung sebelah. Meskipun sebetulnya masih berduka, Enny akhirnya setuju kumpul dengan Yopi.

Malam pertama mereka, Enny menunggu di tempat tidur, selimutan. Saat Yopi membuka selimut dia melihat Enny tanpa busana, tanpa bra, tapi mengenakan CD warna hitam. Enny bilang,

"Mas Yopi.. bibirku.. tubuhku.. dadaku.. milikmu sekarang.. tapi… maaf mas.. yang berpakaian hitam dibawah.. dia masih berduka cita.."

Yopi mikir sejenak, trus dia bilang.. "Nggak pa-pa say.. tapi sebentar ya.."

Adu Paling Tahan Lama dalam Bercinta

Di sebuah bar terjadi perbincangan antara tiga orang pemuda yang masing-masing berasal dari Asia.

Orang Jepang : "Tadi malam saya bercinta dengan istriku sebanyak tiga kali. Pada pagi hari istriku membuatkan sarapan yang sangat lezat untuk menyenangkan hatiku".

Orang Cina : (Tidak mau kalah) "Tadi malam aku bercinta dengan istriku enam kali. Pada pagi hari istriku membuatkan sarapan pagi dan berkata bahwa ia tidak akan bisa mencintai pria lain."

Lalu mereka bertanya pada orang Indonesia: "Bagaimana dengan kamu... Paimin?"

Paimin : "Hanya sekali."

"Yang benar saja...," kata orang Cina dan Jepang itu nyaris serempak.

"Iya... hanya sekali," tegas Paimin.

"Lalu apa kata istrimu pada pagi harinya?" tanya mereka.

Putus Karena Beda Keyakinan

Tono sedang duduk dan curhat sama Budi:

Tono: "Akhirnya aku putus sama Dina..."

Budi: "Lha kamu kenapa putus? Bukannya sudah pernah sepakat mau menikah?"

Tono: "Iya, tetapi batal."

Budi: "Kenapa?"

Tono: "Beda keyakinan..."

Budi: "Beda agama gitu?"

Menciptakan Kebahagiaan itu Mudah

Semua orang ingin bahagia. Karena itu banyak orang yang mencarinya.

Kenapa ? karena kebahagiaan sangat jarang dimiliki oleh orang yang mencarinya hanya untuk diri sendiri.  

Jika Anda tidak bisa bahagia di mana Anda berada saat ini, sudah pasti Anda akan tetap tidak bahagia di tempat lain (Charlei “Tremendous” Jones).

Kebahagiaan dan ketidakbahagiaan manusia tergantung pada diri sendiri (Abraham Lincoln).
Ngapain nyari bahagia ? Ciptakan saja !

1.    Kebahagiaan bisa kita ciptakan dengan memunculkan keinginan, lalu berusaha mencapainya sampai terwujud secara berkesinambungan (Anonim).

2.    Kebahagiaan ada di dalam diri Anda, di dalam cara yang Anda gunakan untuk berpikir (Marcus Aurelius Antonius).

3.   Biasakanlah merasakan kebahagiaan hidup dengan jalan mengingat hal-hal yang menimbulkan kebahagiaan (Anonim).

Bukan Berat Beban

Bukan berat Beban yang membuat Kita Stress, Tetapi lamanya Kita memikul beban tersebut. (By Stephen Covey)

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen
Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira-kira segelas air ini?"

Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. "Ini bukanlah masalah berat absolutnya, Tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." Kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak Ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 Jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya Memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin Anda
harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama Saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."

"Jika Kita membawa beban Kita terus menerus, lambat laun Kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." Lanjut Covey. "Apa yang harus Kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi". Kita harus meninggalkan beban Kita secara periodik, agar Kita apat lebih segar & mampu membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok.

Jadi kesimpulan yang dapat kita petik dari semua ini adalah .....????

Pastikan Dia Jangan Menunggu - bagian 1 dan 2

Bagian 1 : Si Petasan Injak

"Mas Ray!"

Petasan injak itu lagi!

"Lho, kok Mas Ray cuek begitu sih?" Kishi menarik kursi ke dekat Ray. "Aku kan nggak pernah dapat B. Selalu C, itu pun setelah belajar sampai jungkir balik."

"Kalau tidak bisa kimia, kenapa nekat masuk Perminyakan?"

"Kalau tidak masuk Perminyakan, tidak akan ketemu Mas Ray kan?" Kishi tersenyum manis.

Gadis ini! gerutu Ray dalam hati. Selalu saja bisa menangkis semua kata-katanya. Ray menoleh. Menatap ke arah Kishi sekilas. Gadis itu bahkan tidak menyadari kalau kehadirannya benar-benar mengganggu konsentrasi Ray.

"Kemari cuma mau lapor hasil ujianmu?"

"Mas Ray keberatan aku datang kemari, ya?" Kishi menatap profil samping Ray. Cowok itu masih saja menatap lurus ke arah kanvasnya.

"Bisa kan menjawab pertanyaan dulu sebelum bertanya balik?" tegur Ray.

Kishi terkekeh. "Habis, Mas Ray nanyanya seperti mau ngusir."

Aku memang mau mengusirmu! geram Ray dalam hati. Setiap Kishi muncul, lukisannya pasti terbengkalai. Tidak pernah selesai. Ada-ada saja permintaan gadis itu. Minta diajari kimia. Mencari buku. Kaset. Nonton bioskop. Segalanya, bahkan sampai makan!

Dan dengan caranya sendiri, Kishi selalu berhasil membuat Ray menuruti keinginannya.

"Mas Ray sudah makan?"

"Sudah."

"Aku belum. Temani aku makan keluar, yuk."

"Aku sedang melukis," tolak Ray.

"Nanti kan bisa diteruskan lagi. Ayo dong, Mas Ray! Tidak kasihan melihatku kelaparan?"

Indahnya Saling Berbagi

Sepasang suami istri yang berusia lanjut, suatu kali mengunjungi kantor pusat untuk bernostalgia tentang suka duka ketika mereka masih aktif bekerja dahulu. Kesempatan bernostalgia ini rupanya dimanfaatkan mereka untuk menikmati sop buntut yang tersohor di kantin dalam kantor pusat tersebut. Kebetulan, ketika itu jam makan siang sehingga banyak pegawai kantor yang santap siang di sana.

Suami istri tersebut lalu masuk antrean untuk memesan sop buntut. Mereka memesan satu porsi sop buntut beserta nasinya dan dua gelas es teh manis serta sebuah piring kosong dan mangkuk. Semua yang melihat mereka heran. Sepasang suami istri ini hanya memesan satu porsi. Bahkan, beberapa pegawai lain iba melihat betapa menderitanya nasib pensiunan ini sehingga untuk makan siang di kantin saja hanya memesan satu porsi. Sang suami lalu membagi nasi menjadi dua bagian, demikian pula sop buntutnya. Satu bagian untuk dirinya dan bagian lainnya diserahkan kepada istrinya. Mulailah mereka makan. Namun, yang makan adalah suami dulu, sementara sang istri dengan tersenyum menunggu dan menatap kekasihnya makan.

Seorang pegawai tiba-tiba bangkit berdiri dan berjalan menuju meja mereka. Dengan rasa iba, pegawai ini menawarkan kepada pasangan suami istri tersebut satu porsi lagi sop buntut gratis, ia yang mentraktir. Dia merasa tidak tahan melihat sepasang suami istri tersebut, sementara ia sendiri hidup berkecupan. Namun, tawaran pegawai ini ditolak secara halus sambil tersenyum oleh pasangan ini dengan menggunakan bahasa isyarat.

Sang suami pun kembali melanjutkan santap siangnya, sementara sang istri hanya menatap sambil tersenyum hingga sop buntut bagiannya menjadi dingin. Setelah beberapa lama, kembali si pegawai yang berkecukupan tadi gelisah melihat tingkah pasangan tersebut. Sang istri ternyata tidak makan, hanya menunggu sang suami makan. Betapa cintanya sang istri kepada suami hingga rela berkorban menunggu sang suami selesai makan.

Kembali pegawai tadi dengan rasa penasaran mendatangi sang ibu dan bertanya, “Ibu, saya melihat Ibu hanya menunggu Bapak makan, sementara Ibu sendiri tidak makan. Kalau boleh tahu, apakah yang ibu tunggu?”.

Bahagia di Tahun Awal Pernikahan

Kehidupan pernikahan memang berbeda saat Anda masih berpacaran. Saat menikah, Anda lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman hidup Anda. Tanggung jawab yang bertambah, tugas-tugas rumah tangga yang harus dilakukan membuat kini Anda tidak hanya bersenang-senang bersama pasangan. Berbeda dengan saat Anda masih berpacaran yang kemungkinan waktu yang Anda habiskan berdua dilakukan dalam situasi yang menyenangkan seperti makan di restoran bersama, nonton bioskop, jalan-jalan di mal atau berkunjung ke tempat rekreasi.

Agar tercipta kedamaian dan kebahagiaan dalam keluarga, Anda harus belajar agar memiliki keahlian-keahlian khusus setelah menikah. Berikut ini beberapa keahlian baru yang wajib Anda miliki setelah menikah.


Keahlian Berkomunikasi

Dua orang yang menikah memiliki latar belakang yang berbeda. Puluhan tahun telah dilalui dengan didikan dan kebiasaan dari masing-masing keluarga yang tidak sama. Kebiasaan atau cara melakukan suatu pekerjaan yang menurut Anda tidak benar masih terbawa oleh pasangan setelah menikah.

Karena merasa kesal, Anda mungkin langsung mengomel dengan nada yang ketus. Kemudian, pasangan Anda yang merasa tidak bersalah, langsung membalas dengan omelan juga. Akhirnya, saling mengomel terjadi dan membuat Anda merasa tidak bahagia dengan pernikahan Anda. Reaksi lainnya adalah Anda diam seribu bahsa, bersungut-sungut dan menyimpan kekesalan dalam hati. Ini juga mengakibatkan hubungan menjadi dingin.

Pemecahan dari masalah ini adalah perlunya komunikasi yang baik. Hal-hal yang mengganjal sebaiknya dibicarakan dengan pasangan agar tidak menumpuk. Namun, tentu saja harus dilakukan komunikasi dengan cara yang baik. Sebaiknya, masalah tidak dibicarakan saat suasana hati masih kesal. Pilihlah waktu yang tepat untuk berbicara, misalnya tidak saat pasangan baru pulang kerja dan dalam keadaan letih.

Berkomunikasi juga mencakup mendengarkan. Maka, sewaktu membicarakan masalah, Anda wajib memberikan waktu bagi pasangan untuk mengutarakan perasaan maupun pendapatnya. Kemudian, Anda dapat menjelaskan kepada pasangan mengapa Anda melakukan tindakan tertentu yang mungkin membuatnya tidak senang.


Keahlian Bersikap Toleran

Tips Agar Hidup Selalu Senang

Apakah Anda semua ingin selalu merasa selalu senang? Ada 10 hal yang bisa kita coba dalam me”refresh” semangat hidup agar senantiasa bisa lebih bahagia. Yang harus dilakukan adalah:

1. Lakukan Sesuatu yang Berbeda.
Misalnya, mencoba turun di halte bus yang berbeda, untuk kemudian menempuh sisa perjalanan dengan berjalan kaki. Apa pun yang biasanya Anda lakukan, coba saja menambahkannya dengan sedikit perubahan.

2. Berlibur
Bahkan jika Anda hanya dapat menikmati libur di hari Sabtu atau Minggu, gunakan kesempatan tersebut untuk menikmati suasana yang berbeda. Dengan demikian, mungkin saja Anda, bisa berkenalan dengan orang-orang yang dapat memberikan masukan baru dan lebih segar kepada Anda.

3. Lebih Bertanggungjawab
Apakah Anda lebih sering mempersalahkan keadaan atau orang lain jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang Anda harapkan? Jika demikian, ingat: Anda sendiri yang bertanggungjawab atas kehidupan yang Anda jalani. Jadi, cobalah untuk lebih memperbaiki diri sendiri.

4. Umur Hanya Sebentuk Angka
Terlalu banyak memaksakan diri untuk bersikap dewasa hanya akan membuat Anda menjadi semakin tua. Sesekali, pergilah ke taman hiburan untuk mencoba berbagai macam permainan yang tersedia. Tertawa dan bersenang-senanglah sepuasnya.

5. Sisipkan dalam Kegiatan Harian
Catat apa saja yang biasanya Anda lakukan. Tambahkan sesuatu yang menyenangkan pada setiap poinnya. Misalnya, olah raga, musik, dll. Setelah mencobanya, Anda akan tampak lebih muda dan merasa jauh lebih gembira.

6. Buat Orang Lain Merasa Lebih Senang.

Perjuangan Pohon Bambu

Berbagai cobaan datang silih berganti menjadikan kita benci akan hidup, berikut ini kisah seseorang yang merasa jenuh dan bosan dengan hidupnya. mudah-mudahan setelah membaca kisah nini hati anda tergugah dan tambah semangat dalam menjalani hidup, karena hidup itu butuh perjuangan, jangan jadikan hidup sebagai suatu beban tapi jadikan sebagai tantangan.
Baca dengan seksama ya..dan jangan kemana-mana sebelum selesai membacanya ,,,hehehehe
Okelah kalo begitu langsung aja ya............

Pada suatu waktu aku merasa sangat jenuh dan bosan dengan kehidupan ini dan ingin berhenti dari semuanya, berhenti dari pekerjaan, hubungan, spiritual... dan berhenti untuk hidup.

Aku pergi ke tengah hutan dan ingin berbicara untuk yang terakhir kalinya dengan Sang Pencipta.

"Tuhan, mohon berikan saya satu alasan untuk tetap hidup dan berjuang?"

Ternyata jawaban Maha Pencipta yang Agung sangat mengejutkan....

"Lihat di sekelilingmu, apakah kamu melihat tanaman Semak dan pohon Bambu?

Kisah Dua Tukang Sol

Mang Udin, begitulah dia dipanggil, seorang penjual jasa perbaikan sepatu yang sering disebut tukang sol. Pagi buta sudah melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan istrinya yang berharap, nanti sore hari mang Udin membawa uang untuk membeli nasi dan sedikit lauk pauk. Mang Udin terus menyusuri jalan sambil berteriak menawarkan jasanya. Sampai tengah hari, baru satu orang yang menggunakan jasanya. Itu pun hanya perbaikan kecil.


Perut mulai keroncongan. Hanya air teh bekal dari rumah yang mengganjal perutnya. Mau beli makan, uangnya tidak cukup. Hanya berharap dapat order besar sehingga bisa membawa uang ke rumah. Perutnya sendiri tidak dia hiraukan.

Di tengah keputusasaan, dia berjumpa dengan seorang tukan sol lainnya. Wajahnya cukup berseri. “Pasti, si Abang ini sudah dapat uang banyak nich.” pikir mang Udin. Mereka berpapasan dan saling menyapa. Akhirnya berhenti untuk bercakap-cakap.

“Bagaimana dengan hasil hari ini bang? Sepertinya laris nich?” kata mang Udin memulai percakapan.

“Alhamdulillah. Ada beberapa orang memperbaiki sepatu.” kata tukang sol yang kemudian diketahui namanya Bang Soleh.

“Saya baru satu bang, itu pun cuma benerin jahitan.” kata mang Udin memelas.

“Alhamdulillah, itu harus disyukuri.”

“Mau disyukuri gimana, nggak cukup buat beli beras juga.” kata mang Udin sedikit kesal.

“Justru dengan bersyukur, nikmat kita akan ditambah.” kata bang Soleh sambil tetap tersenyum.

“Emang begitu bang?” tanya mang Udin, yang sebenarnya dia sudah tahu harus banyak bersyukur.

“Insya Allah. Mari kita ke Masjid dulu, sebentar lagi adzan dzuhur.” kata bang Soleh sambil mengangkat pikulannya.

Mang udin sedikit kikuk, karena dia tidak pernah “mampir” ke tempat shalat.

“Ayolah, kita mohon kepada Allah supaya kita diberi rezeki yang barakah.”

Akhirnya, mang Udin mengikuti bang Soleh menuju sebuah masjid terdekat. Bang Soleh begitu hapal tata letak masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut.

Setelah shalat, bang Soleh mengajak mang Udin ke warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Udin bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Soleh mengerti,

“Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir.”

Akhirnya mang Udin ikut makan di warung Tegal terdekat. Setelah makan, mang Udin berkata,

“Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk dapur abang berkurang dipakai traktir saya.”

“Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah.” kata bang Soleh tetap tersenyum.

“Abang yakin?”

“Insya Allah.” jawab bang soleh meyakinkan.

“Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain.” kata mang Udin penuh harap.

“Insya Allah. Allah akan menolong kita.” Kata bang Soleh sambil bersalaman dan mengucapkan salam untuk berpisah.

Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang sama. Bang Soleh mendahului menyapa.

“Apa kabar mang Udin?”

“Alhamdulillah, baik. Oh ya, saya sudah mengikuti saran Abang, tapi mengapa koq penghasilan saya malah turun? Hari ini, satu pun pekerjaan belum saya dapat.” kata mang Udin setengah menyalahkan.
Bang Soleh hanya tersenyum. Kemudian berkata,

“Masih ada hal yang perlu mang Udin lakukan untuk mendapat rezeki barakah.”

“Oh ya, apa itu?” tanya mang Udin penasaran.

Garam dan Telaga

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.

“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.

Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.

“Segar.”,… sahut tamunya. “Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi.“Tidak”, …jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.

“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan.

Kaisar dan Benih

Ini adalah salah satu kisah inspirasional tentang integritas (kejujuran)

Pernah ada seorang kaisar di Timur Jauh yang sudah tua dan tahu sudah datang waktunya untuk memilih penggantinya. Ia tidak memilih dari salah seorang asistennya atau salah satu dari anak-anaknya sendiri, tetapi ia memutuskan untuk melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda.

Ia memanggil semua pemuda di dalam kerajaan bersama-sama dalam satu hari. Dia berkata, "Ini telah datang waktunya bagi saya untuk turun dan memilih kaisar berikutnya. Saya telah memutuskan untuk memilih salah satu dari kalian." Anak-anak terkejut! Tetapi, sang kaisar melanjutkan. "Aku akan memberikan masing-masing dari kalian sebuah biji hari ini. Satu benih. Ini adalah benih yang sangat istimewa. Aku ingin kau pulang, menanam benih, disiram dan kembali ke sini satu tahun dari hari ini dengan apa yang Anda telah tumbuhkan dari satu biji ini. Aku akan menilai tanaman yang Anda berikan untuk saya, dan yang terbaik saya pilih dan akan menjadi kaisar kerajaan berikutnya! "

Ada seorang anak laki-laki yang bernama Ling berada di sana pada hari itu dan ia, seperti yang lain, menerima benih. Ia pulang ke rumah dan kepada ibunya dengan penuh semangat menceritakan keseluruhan cerita. Dia membantunya mendapatkan panci dan tanah penyemaian, lalu ia menanam benih dan menyiramny dengan hati-hati. Setiap hari ia menyirami itu dan memeriksa untuk melihat apakah telah tumbuh.

Setelah sekitar tiga minggu, beberapa pemuda lainnya mulai berbicara tentang bibit dan tanaman yang sudah mulai tumbuh. Ling terus pulang dan memeriksa benihnya, tapi tidak pernah tumbuh. Tiga minggu, empat minggu, lima minggu berlalu. Masih belum apa-apa.

Setiap saat orang lain selalu membicarakan tanaman mereka, namun Ling tidak punya tanaman, dan ia merasa gagal. Enam bulan berlalu, masiyang ada hanya pot. Dia hanya tahu bahwa ia telah membunuh benih. Orang lain pohon-pohon dan tanamannya tinggi, tapi dia punya apa-apa. Ling tidak berkata apa-apa kepada teman-temannya, namun. Dia hanya terus menunggu benih untuk tumbuh.
Setahun akhirnya berlalu dan semua pemuda dari kerajaan membawa tanaman mereka kepada kaisar untuk diperiksa. Ling mengatakan pada ibunya bahwa ia tidak akan membawa pot kosong. Tapi dia mendorongnya untuk pergi, dan untuk membawa poti, dan harus jujur tentang apa yang terjadi. Ling merasa malu, tapi ia tahu ibunya benar. Ia membawa potnya yang kosong ke istana.

Ketika Ling tiba, ia kagum melihat berbagai jenis tanaman tumbuh milik sluruh pemuda lain. Semua tanaman indah, dalam segala bentuk dan ukuran. Ling menaruh potnya yang kosong di lantai dan banyak pemuda lain menertawakannya. Beberapa pemuda menyindir kepadanya dan berkata, "Hei coba lihat ,bagus."

Ketika kaisar tiba, ia mengamati ruangan dan menyapa orang-orang muda. Ling hanya mencoba untuk bersembunyi di belakang. "Wah, tanamannya sudah besar, pohon-pohon dan bunga Anda telah tumbuh," kata sang kaisar. "Hari ini, salah satu dari kalian akan ditunjuk kaisar berikutnya!"

Tiba-tiba, sang kaisar melihat Ling di belakang ruangan dengan potnya yang kosong. Ia memerintahkan para penjaga untuk membawanya ke depan. Ling ketakutan. "Kaisar tahu aku gagal! Mungkin dia akan membunuhku!"

Rahasia Kebahagiaan Anak

Ternyata, peran ayah di kehidupan anak sangat besar. Jika Anda ingin si kecil selalu merasa bahagia, cara paling mudah adalah meminta anak dan ayah untuk selalu saling bercerita.
Menurut penelitian yang dilakukan tim peneliti dari University of York, Inggris, anak-anak yang sering berbicara dengan ayahnya, lebih bahagia dibandingkan mereka yang jarang berbicara.

Seperti dikutip dari Times of India, temuan ini berdasarkan analisa British Household Panel survei pada 1.200 anak dan remaja yang berusia antara 11 hingga 15 tahun. Anak muda yang mengatakan bahwa mereka selalu berbicara tentang berbagai hal pada ayahnya hampir setiap hari, skor kebahagiaannya mencapai 87 persen.

Sedangkan, yang jarang berbicara skor kebahagiannya 79 persen. Mereka mengatakan bahwa hampir tidak pernah atau jarang kepada ayahnya. Lalu, hampir setengah dari para anak muda, 46 persen, mengatakan mereka sangat sulit untuk berbicara topik penting pada sang ayah.
Sementara, hanya 28 persen yang merasa sulit berbicara topik penting pada sang ibu. Dan, hanya 13 persen anak muda yang sering bercerita pada ayah mereka.

Penelitian dari komisi Children Society, Inggris juga menunjukan, para anak muda makin jarang berbicara pada ayahnya tentang isu-isu penting seiring pertambahan umurnya. Data menunjukan 42 persen, anak usia 11 tahun, lebih sering berbicara pada ayah mereka, dibandingkan anak 15 tahun, presentasenya hanya 16 persen.

Lirik Lagu Bahagia - Mytha Mamamia

Artist : Mamamia

Mytha MamaMia - Lagu Bahagia



ini lagu ceria
ini lagu bahagia
ini lagu yang bisa membuat
senyummu jadi indah

jangan kau cemberut aja
nikmati saja semua
rizkyonline.com
selalu ada sedih dan senang
itu soal biasa hmmm...

masa indah masa masa indah
jangan kau buang teman
detak cinta detak detak cinta
kunikmati saja

nana..nana..nanana...
ini lagu bahgia
nana..nana..nanana...
indahnya masa remaja
rizkyonline.com
nana..nana..nanana...
ini lagu bahagia
nana..nana..nanana...
aku sang remaja
aku sang remaja
aku sang remaja
menatap dunia

ini lagu ceria
ini lagu bahagia
ini lagu yang bisa membuat
senyummu jadi indah

Teori Kepercayaan Diri

Teori kepercayaan diri menjadi salah satu pilihan alternatif dari mereka yang mengalami masalah kepercayaan diri. Meski bukan sesuatu yang nampak secara lahir, namun adanya krisis kepercayaan diri dianggap sebagai sebuah masalah penting dalam kehidupan seseorang. Karena tanpa ada kepercayaan diri, maka seseorang akan merasa gamang dalam menjalani hidup mereka.
Dengan memahami teori kepercayaan diri, diharapkan seseorang bisa dibangkitkan dari rasa rendah diri yang dialaminya. Dan ini adalah sebuah awal untuk bisa menggali potensi seseorang secara optimal. Sebab, kepercayaan diri akan menyebabkan seseorang mendapat keyakinan bahwa dirinya memiliki sebuah potensi yang sama sebagaimana yang dimiliki oleh orang lain.
Inilah arti penting rasa percaya diri. Bahwa kepercayaan diri akan mampu membawa seseorang meraih sukses dengan mengoptimalkan potensi yang ada pada dirinya. Dan dengan kepercayaan diri pula, sebuah masalah yang dihadapi seseorang bisa diselesaikan dengan baik.
Sebab, orang yang memiliki kepercayaan diri, cenderung memiliki tingkat ketenangan dalam berpikir. Dengan adanya ketenangan ini, maka kerja otak akan bisa berjalan dengan lancar. Inilah yang menyebabkan seseorang bisa mendapatkan berbagai pemikiran yang mungkin tidak dipikirkan oleh orang lain pada saat menghadapi sebuah masalah.
Di sisi lain, kita pun harus bisa mengelola rasa percaya diri tersebut. Karena rasa percaya diri yang berlebihan juga tidak menimbulkan kebaikan. Di satu sisi percaya diri berlebih bisa menumbuhkan kesombongan dalam diri seseorang. Selain itu, berlebihnya kepercayaan diri pun bisa berdampak kita menjadi kurang waspada akan sesuatu karena cenderung meremehkan hal tersebut.

Cara Mendapatkan Kepercayaan Diri

Selain belajar melalui teori kepercayaan diri, seseorang bisa pula menumbuhkan kepercayaan diri secara praktek. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendorong dan menumbuhkan rasa percaya diri tersebut di antaranya adalah :

Apakah Kebahagiaan diukur dari Materi ?

Kita ingin anak-anak kita bahagia,
dan sekilas tampaknya cara tercepat
untuk menuju ke kebahagiaan adalah uang.
(Elisabeth Guthrie & Kathy Matthews)

Banyak di antara kita yang berasumsi, bahwa kebahagiaan adalah tujuan berharga, meskipun kita tahu bahwa kebahagiaan itu bukan sesuatu yang bisa kita kejar layaknya kita mengejar bola. Pada era enam puluhan, “Mencari falsafah hidup” merupakan cita-cita tertinggi mayoritas orang Amerika. Namun di akhir tahun tujuh puluhan, cita-cita itu berubah dan bergeser menjadi “mencapai sukses finansial”. Sejatinya kalau kita renungkan sejenak, fungsi berbagai iklan adalah untuk membuat kita tidak bahagia. Tidak bahagia dengan baju yang kita punya, tidak bahagia dengan benda-benda yang kita punya bahkan juga tidak bahagia dengan tubuh yang kita punya.

Apakah uang membuat orang bahagia? Jawabannya hanya satu kata TIDAK. Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa mempunyai uang banyak merupakan kontributor yang berperan sangat besar bagi kebahagiaan. Asalkan kebutuhan dasar kita terpenuhi, yaitu makanan, tempat tinggal, kenyamanan fisik dan hubungan antarmanusia, berarti kita sudah memiliki semua yang dibutuhkan untuk bahagia. Tidak benar bahwa mempunyai lebih banyak uang otomatis akan memberikan kebahagiaan yang lebih besar pula. Banyak uang juga merupakan salah satu faktor yang meningkatkan resiko penyakit dan gangguan mental. Coba lihat film Traffic dengan apik menggambarkan bagaimana anak-anak dari orang tua yang kaya dan sibuk terancam risiko terabaikan oleh orang tua.

Menarik untuk disimak pendapat Seneca, yang notabene adalah seorang intelektual terkemuka di Roma dua ribu tahun lalu. Ia mengatakan “Dahulu, nenek moyang kita …. hidup persis sebahagia kita, padahal mereka menyiapkan dan memasak daging dengan tangan mereka sendiri, berumah lantai tanah dan belum lagi mengenal emas dan batu permata …. ini mungkin menunjukkan kepada kita bahwa bukan jumlahnya, melainkan pikiranlah yang membuat seseorang menjadi kaya. Tidak ada orang yang bisa miskin kalau ia merasa cukup dengan apa yang dimilikinnya dan tidak ada orang kaya kalau ia masih mengharapkan lebih dari yang sudah dimilikinnya.”

Senada dengan pendapat Seneca, tulisan Ibrani “Ethics of Our Father” tertulis. “Siapakah orang yang kaya? Orang kaya adalah orang yang bahagia dengan apa yang dimilikinya.”

Ada baiknya sebagai orang tua, kita mengenali bahwa yang membuat anak-anak kita bahagia kemungkinan besar bukan uang, dan kebahagiaan sampai taraf tertentu mungkin ada di dalam kendali kita. Itu karena kita tahu bahwa kebahagiaan ada di kepala kita. Kebanyakan dari kita menyadari ini setelah mengalami peristiwa yang nyaris merenggut nyawa misalnya selamat dari kecelakaan mobil/pesawat, orang tercinta menderita sakit kritis lalu sembuh kembali. Pada saat tak menentu demikian, kita mengkaji kembali hidup kita. Yang remeh temeh dan tak berarti dengan sendirinya tersingkirkan, dan tinggallah intinya, yaitu kunci kebahagiaan kita. Namun orang yang tak pernah mengalami peristiwa semacam itu pun bisa mendapat pelajaran dari situ. Tentunya kita tidak berasumsi bahwa tragedi melahirkan kebahagiaan atau kesejahteraan. Yang jelas hal itu memperlihatkan kepada kita bahwa ada sesuatu dalam jiwa manusia yang mencari kebahagiaan tanpa memandang faktor-faktor seperti kekayaan, penampilan maupun kondisi tubuh. Mempertahankan perspektif hidup yang benar merupakan aspek yang sangat penting untuk meraih kebahagiaan.

Seperti Apakah Rasanya Kehilangan itu?


seperti apakah rasanya kehilangan itu?
semacam perasaan seperti ketika kita kehilangan beberapa lembar uang puluhan ribu?
atau seperti saat kita kehilangan sebuah baju spiderman favorit?
seperti saat kita terlambat 15 menit saat perkuliahan?
atau saat kereta berangkat sesaat sebelum kita berhasil masuk ke dalamnya?
semacam perasaan saat kita terpaksa tidak dapat menghadiri sebuah reuni SMA?
saat kita mendapatkan nem buruk sehingga tidak dapat masuk sekolah favorit?
atau saat nenek kita meninggal?
semacam perasaan gelisah yang kadang tidak beralasan?
atau perasaan seperti saat kita terbangun pagi hari saat adzan subuh?
seperti ketika kita berjalan dan melewati satu orang tanpa menegur menyapa?
suatu hari kita berjalan begitu riang.. berjalan berlari sambil menggenggam erat beberapa buah balon.. lalu balon itu pun lepas.. dan balon itupun melayang.. terbang dengan tenang jauh menjauhi kita yang merasa kehilangan.. ketika kita masih kecil, kita mudah untuk bersedih tanpa merasa berdosa.. menangis berteriak karena kita lalai tidak menggenggam erat balon balon tersebut.. merasa Tuhan tidak adil mengambil nya dari kita.. sekarang saat kita telah tumbuh, haruskah kita tetap merasa seperti itu? bukankah kita yang lalai? bukankah kita yang tidak hati-hati? dan bukankah Tuhan menggantikan balon kita tadi dengan balon yang baru yang lebih panjang waktu hidupnya? masihkah kita merasa kehilangan dan bersedih?

Tes Kejujuran


 Suatu hari ada seorang tukang kayu sedang menebang kayu di hutan, dan tidak sengaja kapaknya jatuh ke jurang. Si tukang kayunya sedih soalnya itu kapak satu-satunya walaupun sudah tua umurnya. Pas lagi sedih-sedihnya datang seorang malaikat..

Malaikat : He..tukang kayu, kamu kenapa koq sedih sekali ?
Tukang kayu : Iya nih malaikat, saya punya kapak satu-satunya jatuh ke jurang, gmn saya bisa nebang pohon lagi?
Malaikat : Oh..gitu, ok kamu jangan sedih saya akan bantu ambilkan.

Kemudian Malaikat tsb turun ke bawah jurang, dan dia ingin mengetes kejujuran si tukang kayu tersebut dengan memberikan kapak yang lain, yang pertama dikasihkan kapak dari emas.
Malaikat : Pak ini bukan kapaknya ?
Tukang kayu : bukan...bukan, kapak saya jelek koq.

Kemudian Malaikat tersebut kasih kapak yang kedua yang terbuat dari perak.

Menjadi Bahagia Dan Pemenang Sejati.. Itu Pilihan Terbaik

Hidup adalah tentang pergulatan dan pilihan ..senang dan sedih. Dua hal itu pasti akan datang bagai sebuah keniscayaan. Manusia sebagai pelaku kehidupan selalu dihadapkan pada sebuah kenyataan yang tidak selalunya indah, dan selaras dengan sederet jurnal rencana awal. Suatu ketika, Allah menyayangi kita dengan memberikan cobaan. Bukan sebagai sebuah hukuman, hanya sebuah seni untuk meningkatkan kualitas kedewasaan dan iman. Sebagai manusia yang wajar dengan segala kemanusiawiannya, air mata kadang ikut datang dengan tanpa direncana.
Tapi..
Bukankah semua orang juga pasti pernah pernah diberi cobaan. Dan cerita akhir dari episodenya, hanyalah tergantung pada bagaimana mereka menyikapi cobaan itu?.
Ada orang yang tetap bertahan, dan memilih tidak mau mengalah dan menyerah pada keadaan. Mereka memilih untuk tetap tegar dan belajar, belajar mengambil hikmah, belajar berdamai dengan kenyataan, belajar berkompromi dengan diri sendiri untuk selalu kuat menghadapi. Allah itu Maha penyayang... adalah sekelumit prasangka baik yang tetap dijaga dalam hati- hati para pejuang keadaan ini, walaupun kesedihan terasa sangat mendalam.

Blogger Tricks

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme